Menjelang terbitnya fajar
Rerumputan dibasahi embun semalaman
Hijau tanaman menari
Pinggiran coretan pena berlanjut
Dipadukan beragam warna
Makna warna patriotisme
Yang berjuangnya hingga akhir
Itulah dianalogikan
Pena kanfas tak mengering
Bergetar tangan bernoda menulis
Bercerita berurai air mata
Menyimak kisah empat bulan
Sang anak tak diakui
Tak salah si ayah
Tapi anaklah mencari keadilan
Butuh sandaran hangat
Lahir begitu sial
Mengingini mati muda
Habisi usia bersama alam
Di medan juang kemerdekaan
Oh senjata tak bertuan
Oh ayah melupakan sang anak
Masihkah menyengsarakan diri ini?
Ah... tak mau juluki durhaka
Bebunyian suara petuah
Berganti wajah beralih kasih
Langkah ini
Keringat dekil kejujuran
Bukan sembilan tahun lamanya
Mengiklaskan pembebasan sesama
Cita-cita tetap diperjuangkan
Masihkah iklas ayah menerima?
Sudikah jadi senjata tak bertuan ayah?
Makassar
Minggu, 15 Oktober 2017
By: Djik22
Komentar