Petuah kata sejarah
Masih temani kaki untuk melangkah
Dalam bayang-bayang ibu kuatkan hari
Dalam jelmaan ayah pancarkan cahaya hati
Hingga tebal awan kota
Ingatkan suasan desa
Dihimpit berdiri megahnya Ile Boleng
Didekatkan Bukit Seburi tanah kampung
Karena kitalah gunung yang berdiri
Karena kitalah bukit yang menyapa
Membawa bisikan bahari
Ketika menghadap ke arah pantai
Sampai kata dan petuah terus mengikut
Wariskan api dari generasi ke generasi
Tentang pentingnya menjaga kata
Tentang indahnya memakai tenun ikat
Maka...
Tak kulupakan petuah indah dan keramat
Tak kuingkari segala kata-kata bernyawa
Di atas alam ditaburi darah dan air mata
Karena air mata
Bukan hanya tentang tangisan
Bukan hanya tentang derita tanpa rasa
Namun air mata darah tanda perjuangan
Maka...
Untuk mengingatmu yang di gunung
Untuk mengenangmu yang di pantai
Aku mengisi kata-kata lewat puisi
Karena darah dan bisikan kata terus diasa
Biar perang telah terganti buka dan pena
Sampai aku gantikan ingatan jadi nyawa
Biar nyawa Adonara dalam puisi tetap ada
Makassar
Minggu, 10 Februari 2019
By: Djik22
Komentar