Langsung ke konten utama

Puisi Malam

HADIRMU DALAM BISU
(PM) - 1

Wajahmu terus terbayang
Dari segala juang
Dari segala langkah
Demi sebuah sejarah

Iya...
Saat itu malam tiba
Saat itu hujan sudah redah
Namun aku tetap sedih

Seolah air mata begitu dekat
Ingin memelukmu lebih erat
Kemudian bercerita tentang dongeng
Dalam pangkuan yang tak pernah cacat

Aku sedih karena ingatan
Aku terharu karena cerita
Menyebut namamu
Kemudian kau hadir dalam bisu


BERTEMU PADA KATA
(PM-2)

Makassar, 7219 | Djik22

Kita sering bertemu
Kita sering bersua
Dalam keindahan aksara
Dalam kebut suara-suara rindu

Segala yang kau tulis
Terus kubaca dengan serius
Hingga rindu yang terselip
Dalam bait-bait puisi malammu

Kutelusiri setiap bait
Untuk mencari sejuta makna
Namun aku masih takut
Namun aku belum begitu berani berkata

Maka...
Biarkan malam ini
Terus kucari menuju halaman hatimu
Biar kita tetap bertemu dalam kata


PADAMU
(PM) - 3

Makassar, 7219 | Djik22

Entahlah...
Sudah berapa kali
Kita saling menyapa tanpa benci
Membuat hati terus dirayu jemari

Dari sekian penantian
Dari sekian pertumuan
Yang kuganti menjadi kata
Biar tetap menahan rasa

Karena kaulah segala yang kutulis
Tanpa harus merasa sinis
Apalagi...
Harus membencimu setiap hari

Hanya saja...
Aku ingin mengatakan jujur tanpa resah
Disaksikan oleh malam ceria bercahaya
Bahwa padamu rasa itu tumbuh

PENASARAN
(PM) - 4

Makassar, 7219 | Djik22

Malam ini...
Jantungku berdebar kencang
Tak ada yang bisa membendung
Tak ada yang berani memulai

Hanya kau yang selalu hadir
Membuat rasa terus subur
Untuk bubuhi segala tulisan
Untuk campuri doa jadi imaji

Terima kasih kau yang telah datang
Kali ini...
Aku tak mengusirmu pergi
Biar dalam bait-bait puisi

Maka...
Mari sempurnakan diri
Selama masih di atas semesta
Biar rasa penasaran terus mencari

PADA WAKTU
(PM) - 5

Makassar, 7219 | Djik22

Kita yang sering bersikap sabar
Pada setiap waktu untuk berkata jujur
Pada diri yang tak dikekang jurang
Membuat kita tak terombang-ambing

Iya...
Aku dan kau selalu sabar
Dengan terus menjaga diri menjalar
Dengan kebaikan yang selalu bertahan

Karena sejak awal kita menjaga
Pada setiap patahan kata
Pada setiap balasan bahasa
Hingga mata pena yang dekatkan kita

Untukmu yang pernah tiba
Dan pernah membaca aksaraku
Hingga pada waktu yang bahagia
Kita akan bertemu menjawab rindu

SAJAK RASA
(PM) - 6

Makassar, 8219 | Djik22

Ratusan kata pernah kukirim
Ribuan eja pernah kita bertemu bersama
Beriring pikiran dan rasa
Dari pagi sampai ke malam

Hingga malam ini kita bertemu lagi
Dalam sabar yang sering menagi
Membuat kita saling bujuk
Tanpa harus terus mengelak

Jika bagimu menjaga adalah niat awal
Maka...
Aku tak menjual rasa dengan mahal
Karena sampai kelak kita tetap terjaga

Kini rasa rindu itu tiba lagi
Dan aku halus membujuk lagi
Biar kita sering bersua dengan aksara
Sampai terus bertemu dalam sajak rasa

GERAK LANGKAH
(PM) - 7

Makassar, 9219 | Djik22

Kita sudah bergerak terlalu jauh
Hingga menunggu lagi untuk beranjak
Tapi...
Aku masih ingat pesan aksaramu

Maka...
Aku antarkan malam untukmu
Biar kita terus membuka lembar baru
Biar tak jadi naskah usang berdebu

Aku mengajakmu untuk menerka
Namun rasa ini menugurku
Lewat lamunan malam
Untuk tidak membuat semua jadi buram

Karena aku inginkan dirimu
Tanpa ada kecacatan
Tanpa ada yang saling berisik
Hingga kita damai iringi gerak langkah

AKSARAMU
(PM) - 8

Makassar, 9219 | Djik22

Kata-katamu selalu bermuara
Membuat aku selalu tertuju
Pada bara dan rasa menderu
Tentang ingatan dan tujuan

Iya...
Kau mengingatkan tentang pesan
Yang sering kuhabiskan di malam berkala
Yang sering dilakukan setiap jam

Harus aku akui dengan peka
Kalau aksaramu adalah nyata
Berkisah tentang suatu hari
Bercerita tentang pena yang menari

Biar mataku tetap sayu
Tapi...
Aku tak mau malu yang melaju
Yang tersembunyi makna di aksaramu

KEKASIH JEMARIMU
(BPM) - 10

Makassar, 12219 | Djik22

Aku tak pintar merayu
Aku tak tega melepasmu
Untuk hilang dari kolom pesan
Yang semakin menyapa penasaran

Maka...
Kau mulai berani
Melambung kata-kata
Biar aksara kita segera bersabda

Karena kau tahu siapa aku
Karena kau tahu hadirku
Dalam setiap tulisan
Dalam setiap perhatian

Maka...
Aku selalu hadir
Biar di waktu apa pun aku tetap berkata
Kalau aku mau jadi kekasih jemarimu

MENYATU
(BPM) - 9

Tepat dua puluh satu nol delapan
Banyak inspirasi yang lahir
Saat kau ajak aku dengan jujur
Menuliskan kata-kata berbau perasaan

Iya...
Kata-kata itu jadi nyata
Terwujud dalam bait-bait puisi rasa
Dibalut indah
Sebentar lagi jadi sejarah

Maka...
Mari bercengkrama lewat kata
Biar kita kelilingi samudera
Dan berlayar ke mana-mana

Karena aku ingin kau selalu ada
Hadir dalam tiap patahan kata
Yang selama ini terpendam
Di setiam malam-malam

MULAI BERANI
(BPM) - 11

Makassar, 12219 | Djik22

Tetataplah bersamaku
Jangan kau bergi berlabu
Ke lain hati yang sedang menunggu
Ke rasa lain yang sedang menanti

Karena kita sudah memulai
Petualangan cinta dari aksara
Dalam ciuman mesrah
Lewat kata-kata puisi

Maka...
Jadilah pemberani
Biar aku menggandengmu
Untuk terus bersua bahagia

Karena kita sama-sama tahu
Siapa diri kita
Yang tampak setiap hari
Kalau kita mulai berani membuka diri

TERJEBAK RASA
(BPM) - 12

Makassar, 12219 | Djik22

Kita sama-sama tahu rasa
Semenjak dari perkenalan
Semenjak dari sebuah permulaan
Hingga kini masih ada

Karena kita sudah memulai
Merajut segala rasa
Merawat segala aksara
Biar tak bisa pergi

Iya...
Karena kau menahan aku
Untuk tetap merindu
Untuk tetap menunggumu

Maka...
Kita sama-sama tahu
Kala kata dan bahasa mulai tiba
Saat itulah kita terjebak rasa

PADA PENAMU
(BPM) - 13

Makassar, 14219 | Djik22

Semua masih sama
Terasa pada tiap aksara
Tenggelamkan aku dalam mimpi
Yang tak ada ujung tepi

Karena kaulah bait-bait puisi
Yang ditulis dengam hati
Untuk berbagi rindu
Untuk berbagi rasa

Kaulah malam yang hadir
Kaulah kata-kata jujur
Selalu pengaruhi nalar
Biar tetap mengukir pena aksara

Maka...
Tetaplah jadi rindu
Biar aku tahu tentang makna
Karena rasa pada penamu tetap ada

DALAM RASA
(BPM) - 14

Makassar, 14219 | Djik22

Kita begitu larut dan tenggelam
Dalam kolam yang  bermuara
Dalam limpahan air mata malam
Dalam sejuta kedinginan rasa

Belum lagi...
Bahasamu terbalut rindu yang rapi
Semakin mengajakku bertemu
Untuk melepas segala rindu

Kali ini aku pinta dalam tulisan
Dengan dalamnya perasaan
Yang kurangkai dengan indah
Mengisi malammu yang lelah

Maka...
Biarkan aku membalut
Diri dalam rasa
Walau malam semakin menjerit

SELALU ADA
(BPM) - 15

Makassar, 14219 | Djik22

Candu kata selalu tiba
Menikmati setiap rindu
Menjalani setiap rasa
Hingga kita terus merasakan rindu

Karena bahasamu mengajak aku
Untuk tidak jadi abu-abu
Apalagi...
Harus jadi penipu rindu

Untuk tetap terikat
Maka...
Aku terus menulis
Aku terus peka

Bahwa kau yang menggerakan tangan
Biar aku terus tertawan
Dengan ajakanmu
Dan tetap ada dalam rasa dan rindu

TERIKAT
(BPM) - 16

Makassar, 14219 | Djik22

Pesanmu padaku
Selalu kujaga biar tak berdebu
Bahwa kita terus menulis
Bahwa kita terus mengeja

Karena kita masih percaya
Pada segenap rasa
Yang selalu membuka ruang
Yang selalu bertahan waktu

Maka...
Kita masih di sini
Mengisi hari
Dengan segala inspirasi
Hingga tetap bertahan dalam tulisan

Ialah tulisan
Tentang puisi malam
Yang tak kelam
Dan kita selalu terikat penasaran

BERPUISI
(BPM) - 17

Parepare, 18219 | @sajak.kuu

Beberapa jeda
Kesibukan mengalihkan kita
Walau demikian aku selalu rindu padamu kekasih jemari

Maka...
Ketika ingatan ini
Kembali mengingat
Aku segera berbalas sapa

Karena Aku dan kamu
Terikat rasa di tinta
Yang selalu ingin
Menatap berhadap dalam tulisan

RASA DI TINTA
(PM) - 18

Makassar, 18219 | Djik22

Adalah kesibukan
Yang membuat jeda
Adalah kegelisahan
Yang inginkan pertemuan

Karena kita masin ingat
Biar dalam waktu terjepit
Namun kita selalu memberi kabar
Biar semua kata-kata tak terkubur

Maka...
Aku goreskan kembali kata
Aku lancarkan lagi jemari
Yang sempat tertunda

Karena kau dan aku
Sering mendayu rayu
Hingga membuat tulisan dengan asa
Di malam ini tentang rasa di tinta

JANGAN GELISAH
(PM) - 19

Makassar, 18219 | Djik22

Aku tahu
Kamu tahu
Kita sama-sama tahu
Bahwa kitabsama-sama rindu

Dalam tulisan tanpa temu
Dalam rasa tanpa ragu
Karena kitalah goresan aksara
Selalu membawa pesan berkala

Maka...
Tenanglah jangan ragu
Karena rinduku untukmu
Masih tetap ada

Hingga temu itu kembali
Hingga aksara itu terus menagi
Menjadi peribadi yang selalu berbagi
Jadi jangan gelisah merasa bersalah

MEMELUKMU
(PM) - 20

Makassar, 18219 | Djik22

Malam ini suasana berbeda
Ketika rindu bertabur rasa
Dalam alunan suara kota
Dalam lambaian tangan puja

Ialah kau yang kupuja
Ialah kau yang kutatap
Dalam goresan-goresan aksara
Dalam wajah yang masih tertutup

Tapi...
Aku percaya
Kau percaya
Kita akan lebih mesrah di suatu hari

Karena ingin kita
Adalah bergulat dalam ranjang
Dengan suara yang menggaung
Sambil memelukmu dalam nyata

SUASANA BERBEDA
(PM) - 21

Kau ajak aku
Tiduri malam
Saat rasa masih huram
Kau katakan rindu padaku

Tapi...
Aku tetap kau rayu
Untuk dipeluk
Untuk ditiduri

Hingga desshan itu
Melahirkan anak-anak
Berlantun karya layu
Berbalas sajak ajak

Karena suasa berbeda
Maka...
Aku harus menyetubuhimu
Dan lebih dekat lagi di jantungmu

TAK BOSAN
(BPM) - 22

Makassar, 19219 | Djik22

Semua penuh keunikan
Jika dihitung dengan teliti
Tepat di hari ini
Masih bertahan temani jemari

Apalagi...
Berteriak bersama
Berharap bersama
Dalam temu malam ini

Dengan sadar hati berkata
Aku tak bosan
Setiap kita bertemu
Setiap kita saling menyapa

Karena terangnya bulan
Mengantarkan cahaya penantian
Dan di sanalah semua bermuara
Dan aku masih tetap berkata tak bosan

CITA DAN CINTA
(BPM) - 23

Makassar, 19219 | Djik22

Karena cinta
Mengajarkan kita menari
Maka...
Tulisan dan kata selalu tiba

Ia hadir tepat di nadi
Dan bernyawa kala dibaca
Hingga kau pun tergoda
Mengatakan kata-kata indahnya

Keindahan itulah
Membuat hati terpanah
Pada pengakuan lelaki
Pada pengungkapan kata

Hingga memikirkanku
Adalah sebuah niat yang tulus
Tanpa ada cela hitam bertanda cacat
Karena kitalah cita dan cinta memikat

KEINDAHAN RASA
(BPM) - 24

Makassar, 19219 | Djik22

Tulisan tenntang puisi malam
Tak akan tenggelam
Dari perselisihan diri
Dari segala iri dengki

Karena apa yang kita tulis
Adalah sebuah puisi bernyawa
Adalah sebuah sajak penuh rasa
Membawa kita tenggelam dalam kata

Semua penuh keindahan
Semua penuh perhatian
Dalam nafas berdesah
Dalam segala bentuk pengakuan

Dan saat ini kau tiba
Kagumi aksaraku
Yang terpikat mengingat
Tentang keindahan rasa

CAHAYA PUISI
(BPM) - 25

Makassar, 19219 | Djik22

Semua masih saja tentang tulisan
Tentang puisi bertahan
Dari cahaya bulan
Dan angin malam berpuisi

Kau adalah apa yang tertulis
Higga cerita ini tak usai
Kau adalah kisah sejarah
Hingga puisi ini tetap berlanjut

Karena semua ditulis begitu indah
Semua diakui tetap mempesona
Seperti sebuah penakhlukan hati
Yang kau rayu lewat puisi

Karena kau dan aku
Adalah terang memberi bercahaya
Karena kau dan aku
Adalah cahaya puisi tak usai menyapa

Komentar

Populer

FILOSOFI DAUN PISANG

Harapan dan mimpi dari setiap kepala tidak semua terpenuhi dengan usaha dan praktik. Tapi masih membutuhkan untuk saling dekat dan merespon segala polomik. Di masa yang akhir ini, perutmu telah melahirkan bayi yang masih merangkak dipaksa berjalan di kerikil jalan persimpangan. Dari rawat dan buaian, telah membuka mata batin, mengevaluasi adalah jalan yang tepat. Karena kurangnya menilai dari setiap sisi. Sehingga lahir dua persimpangan kiri kanan jalan. Mata telah terang, langkah sudah tepat, bersama sudah terpupuk, kesadaran mulai bangkit. Berdiri dan bergerak. Saatnya cahaya jadi penerang. Titipan amanah 20 21 11 14 jadi bahan belajar bersama. Filosofi "Daun Pisang dan Bidikan Panah yang Tepat" telah ditemui jawaban dan makna yang dalam. Dia bukan sekedar kata, tapi dialah nyawa setiap yang di dalam. Makassar, April 2017 By: Djik22

TOGAKU TAK IBU SAKSIKAN

Perjuanganmu ibu Mengantarkanku meraih mimpi Mataku lembab berhari-hari Setiap saat mengingat ibu Harapan ibu Aku tetap kuat Aku tetap melaju Tapi ibu Saat bahagiaku Takku tatap lagi ibu Wajah bersinar hadir dalam mimpiku Kala itu ibu Ibu Toga dan pakian kebahagiaanku Semua untuk ibu Togaku tak ibu saksikan Karena ibu telah tiada Yakinku ibu senyum melihatnya Tetap tersenyum di sisiku ibu Dua puluh tiga November dua ribu tiga belas Dua kali dengan angka tiga Ibu telah berbaring bergegas Makassar Minggu, 1 Oktober 2017 By: Djik22

PERLUKAH JEMBATAN PALMERAH?

Sedikit menggelitik, ketika wacana pembangunan jembatan Palmerah. Wacana ini, hadir di beberapa tahun terakir. Di tahun 2017, tidak kala seksi pendiskusian jembatan Palmerah. Maka muncullah pro dan kontra. Padahal merefleksikan wacana ini sangat penting. Kenapa Wacananya Jembatan Palmerah? Mari kita menganalisa secara seksama. Pertama, jembatan Palmerah adalah sejarah pertama di Indonesia bila terbangun. Karena menyambungkan dua pulau, yaitu Pulau Adonara dan Pulau Flores (Larantuka). Jarak jembatan Palmerah dengan panjang bentangan 800 meter akan dipasang turbin 400 meter. Kedua, persoalan proses pembangunan jembatan Palmerah dibutuhkan dana tidak sedikit. Diperkirakan dana mencapai Rp. 51 triliun. Hal ini, perlu dipikirkan. Karena Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi NTT pada tahun 2016 hanya mencapai Rp. 3,8 triliun. Sama halnya pemerintah mengajak kita mengutang dengan investor (swasta). Ketiga, jembatan Palmerah bukan proses meninabobokan masyarakat Flores Timur

ADONARA DALAM PUISI

Petuah kata sejarah Masih temani kaki untuk melangkah Dalam bayang-bayang ibu kuatkan hari Dalam jelmaan ayah pancarkan cahaya hati Hingga tebal awan kota Ingatkan suasan desa Dihimpit berdiri megahnya Ile Boleng Didekatkan Bukit Seburi tanah kampung Karena kitalah gunung yang berdiri Karena kitalah bukit yang menyapa Membawa bisikan bahari Ketika menghadap ke arah pantai Sampai kata dan petuah terus mengikut Wariskan api dari generasi ke generasi Tentang pentingnya menjaga kata Tentang indahnya memakai tenun ikat Maka... Tak kulupakan petuah indah dan keramat Tak kuingkari segala kata-kata bernyawa Di atas alam ditaburi darah dan air mata Karena air mata Bukan hanya tentang tangisan Bukan hanya tentang derita tanpa rasa Namun air mata darah tanda perjuangan Maka... Untuk mengingatmu yang di gunung Untuk mengenangmu yang di pantai Aku mengisi kata-kata lewat puisi Karena darah dan bisikan kata terus diasa Biar perang telah terganti buka dan pena

ANTARA (576)

Sering ada perbandingan pada kata 'antara' ketika diapit oleh kalimat. Antara kau dan aku ternyata banyak perbedaan, antara kau dan dia memiliki banyak kesamaan. Antara pacar dan mantan adalah orang yang pernah berlabu dan sementara bertahan. Baik terkandas di tengah jalan, mau pun mampu melewati batas getir yang melampau kesabaran. Namun, pada kata 'antara' seolah jadi misteri yang tersembunyi. Serupa kolom kosong yang disembunyikan dengan untain doa. Lalu, dipercaya menjadi sebuah legenda atau mitos. Bagaimana sesuatu yang dipercaya tapi tak pernah diinderai? Apakah setan yang berpenampilan putih pada malam Jumat hanya menakut-nakuti? Kemudian muncul pertanyaan, siapa yang menjahit pakian putih yang dipakai setan? Ulasan ini, aku dapati saat duduk di bangku SD. Sang guru selalu menakut-nakuti pada setiap siswa. Bahwa malam Jumat selalu ada tanda ketika melewati tempat-tempat gelap. Saat itu, aku dan kawan-kawan sebayaku selalu percaya. Namun, batang hidung p

KARYAMU TETAP MEMIKAT

Foto: Abdul Rahim (Khalifah05) Ketika doa-doa Telah kau panjat Dengan lemah-lembut Pada Tuhan Yang Esa Tak lupa pula Pintamu Pada para pendahulu Dengan merinding bulu-bulu Begitu dalam penghayatan Bersama angin Bersama waktu Bercampur masa lalu Maka... Yakin pun mendalam Tak secuil akan buram Tampak pada kaca belaka Namun ia selalu melekat Selalu mempererat Antara roh dan jasat Hingga karyamu tetap memikat Makassar Jumat, 21 September 2018 By: Djik22

PEMUDA SAHABAT PERUBAHAN (397)

Indonesia adalah negara yang terdiri dari ragam perbedaan. Baik suku, ras agama, budaya, dan corak berpikir. Inilah bagian kekhasan dari bangsa ini. Dengan kekhasan tersebut, maka tak heran bangsa Indonesia dikenal dengan kemajemukan dan menjujung tinggi perbedaan. Sebab perbedaan adalah varian dari semangat menuju persatuan. Belum lagi menerobos batas wilayah yang terdiri dari beberapa provinsi. Perlu kita menelisik lebih jauh lagi tentang bagaimana membangun tatanan bangsa. Supaya mampu keluar dari zona ketertinggalan. Ternyata, ketertinggalan adalah salah satu masalah dari apa yang dirasakan setelah revolusi Indonesia didengungkan. Walau merdeka secara pengakuan sudah memhudata sampai ke telinga anak cucu. Tapi pertanyaan besar yang harus dijawab, Kenapa merdeka secara praktik/ penerapan jauh panggang dari api? Ketika secara penerapan dalam kehidupan berbangsa mulai melenceng dengan dasar negara, maka harus kembali mengamalkan nilai-nilai kebaikan yang telah diletakan oleh