Ilustrasi: Djik22
Penjara tak membuatmu jerah
Dalam jeruji besi berganti rezim
Dalam rumah tahanan penuh kisah kelam
Sejarah purba bumi, manusia, dan sampah
Dari rahim purba
Karyamu lahir penuh kejutan
Dalam kisah sembilan belas tujuh tiga
Dalam naskah sembilan belas tujuh lima
Kau hasilkan karya penuh sejarah
Dari pergulatan panjang cerita berseri
Yang penuh makna padat isi
Ketebalan pelajaran untuk anak bangsa
Banyak anak-anak rohanimu dibakar
Oleh mereka yang berseragam
Hingga cacat tak panjang umur
Menjalar jadi cerita kusam
Belum lagi...
Ruang penjara terus berganti
Tiga tahun di masa kolonial
Satu tahun di masa kemerdekaan
Dan empat belas tahun melelahkan
Di sebuah rezim otoriter; tangan besi
Yang takut dengan kata-kata perlawanan
Yang melempar rumahmu dengan topeng
Dan lebih lucu dan banci
Tak melalui proses pengadilan
Kau mendapat kertas pembebasan
Secara hukum tidak bersalah
Tapi...
Dirimu masih jadi tahanan kota
Tahanan rumah dan negara
Serta wajib lapor kepada mereka
Baca juga: Empat Cara Pram dalam Menulis
Sebagai generasi
Sebagai kaum muda
Kami terus menulis dengan kecintaan
Sebagai tugas dan pengabdian
Kami terus menulis dengan kecintaan
Sebagai tugas dan pengabdian
Demi bangsa dan dunia
Tenanglah di alammu, Bung!
Doa seribu tangan selalu terpanjat
Dengan hati menabur haru
Doa-doa terus bergelora
Maka...
Aku menulismu di tanggal enam
Biar kau selalu hadir setiap "Jejak Langkah"
Dan terus mengenangmu tanpa titik
Makassar
Kamis, 6 Februari 2019
By: Djik22
Komentar