Sumber foto: Pinterest
Nona di seberang pulau masih saja mengingat segala yang pernah terjadi. Mungkin ia teringat luka lama. Tapi, tak jadi soal kalau ingatan itu menambah imajinasi. Biar ceritamu tak hilang termakan dendam. Karena dendam tak baik jika kiranya sebagai manusia yang masih utuh memijaki kaki di atas bumi.
Kalau benar ada salah yang terlintas, maka maafkanlah diri yang pernah tiba mengotori. Namun, semuanya hanya jadi penggalan masa lalu yang harus diusir. Karena kita harus menjadi manusia beru dalam genggaman mimpi masa depan. Apakah kau sudah temukan mimpimu? Atau kau masih mengingat tentang burukku?
Oh... Nona manis tiada tara. Dirimu adalah kata-kata yang tak pernah habis ditulis. Hingga menunggu penantian untuk menjadi karya. Sekiranya naskah yang akan terbit, sedikit-banyaknya bercerita tentang keindahan dirimu dan bumi yang kau gauli selama ini. Jadi, jangan risaukan hati pada amarah. Lepaskanlah semua belenggu yang masih mengakar. Saat, pikiran cemerlang menjadi arah untuk melangkah. Maka, disitulah kita mampu menghilangkan kisah yang penuh luka.
○○★★★○○
Saat bangun pagi berteman cahaya. Tiba-tiba arah inspirasi berlabu untuk menuliskan kata-kata. Hingga di sebuah pojok tedu, kugores bahasa yang terlalu pagi untuk mengucapkan terima kasih. Iya, mengucapkan terima kasih karena Tuhan mengizinkan kita untuk saling menyapa.Dan bumi masih merestui untuk menjalin tali-temali yang sempat terputus.
Maka, untuk melangkah menuju siang. Mata ini masih terang untuk menatap. Serta tenaga masih kuat untuk berdiri pada kebenaran. Seperti mereka yang selalu kuat untuk berjuang. Dan tak letih kala berperang dengan keadaan.
Jadikan dirimu sebagai bunga penutup tanggal. Hingga dalam putaran arah jarum jam. Kita dapat memulai dengan sebuah konspirasi angin bumi yang baru. Sampai datang perselingkuhan alam untuk kita tak jadi manusia yang abu-abu dan merasa paling kelam. Maka, lahirlah kisah ini untuk sebuah penghormatan di tanggal penuh rahasia kemarin. Jika disingkat, maka seperti ini susunan kata-katanya:
KISAH PENUTUP TANGGAL
/PTJ/ 188
Kaulah sumbu yang menyala
Kaulah mata terang yang bercahaya
Memberi pijar tentang pentingnya inspirasi
Tiba pada waktu yang terlalu pagi
Tapi...
Itulah dirimu yang penuh mimpi
Membisikan kata untuk ditulis
Walau jemari kita tak saling menggenggam
Namun kau mampu mengantarkan kisah
Pada sebuah ingatan dan luka
Dan menjadikan sebuah naskah cerita
Dinamai kisah penutup tanggal berkala
Makassar, 20219 | Djik22
Komentar