Sumber foto: Saker
Kita pernah bersama dalam rasa
Kita pernah bersama dalam timangan kasih
Yang kini tampak dewasa
Tanpa harus mengenang sedih
Nama dan wajahmu selalu dalam doa
Tak bisa kubiarkan pergi begitu saja
Walau dirimu tak lagi di sisiku
Temani cerita di raga yang layu mendayu
Kaulah mata air yang selalu mengalir
Dengan cinta yang begitu jujur
Sampai mengajarkan aku
Tetap bahagia dan jangan lagi kaku
Aku tak lagi kaku
Arungi samudera hidup yang tak redup
Dalam batas lukisan yang selalu kuukir
Hingga selalu kubisikan namamu
Bahwa kau boleh pergi dengan bahagia
Tapi...
Tetaplah hadir dalam bayang mimpi
Biar kurasakan kedekatan kembali lagi
Kaulah ibu cinta dan rasa yang bermuara
Dan akulah anak tangga yang ditinggal
Dalam kesendirian ayah dan keluarga
Dalam keramaian tapi terlihat sepi
Maka...
Aku harus merelakan kepergian itu
Aku mengikhlaskan yang penah terjadi
Biarkan darah dan dan cinta terus bersamaku
Jika emosi pernah membuat khilaf
Maka...
Sebagai manusia aku meminta maaf
Walau bisikanku hanya mampu didengar
Namun hari ini terasa berbeda
Semenjak kepergianmu
Semenjak bahagiamu direnggut nyawa
Aku hanya mengenangmu lewat garis tangan
Makassar
Minggu, 10 Feberuari 2019
By: Djik22
Komentar