Sumber foto: Geulgram
Percaturan hidup tak pernah redup
Dalam mengayuni langkah kaki
Menggapai waktu di sebuah hari
Ketika titik star sudah dipatok pasti
Maka...
Kaki sudah siap melangkah tanpa ragu
Dari setiap jalan yang dilalui
Dari setiap hembusan angin dihirup manja
Membuat hati jadi kuat
Sebagai seorang petarung
Dengan bidikan gelombang
Dan masih tetap pada janji dan kesucian niat
Adalah sebuah tuntutan yang mengajarkan kita untuk menyelesaikan setiap pesoalan. Hingga, hidup selalu penuh dengan teka-teki dan segala cobaan. Tapi, tak ada yang berani mengelak. Karena kehidupan tetap dijalani bagi yang bernyawa. Sekiranya, segala penjuru kekuatan kita tetap memintai restu.
Karena dengan restumulah diri terbawa jauh melatih asa arungi samudera hiruk-pikuknya kehidupan. Belum lagi aku harus menyiapkan amunisi demi menghalaui pion dan raja-raja kecil yang berdiri pongah. Ialah mereka yang selalu kupuja; ialah mereka yang selalu bersabda. Namun, kehidupan dan garis tanganku tak bisa kau batasi. Karena akulah orang merdeka yang siap maju.
Sebab, titik awalku sudah kupatok semenjak niat dan ikral sudah meninggi terbang bersama angin. Dan tetap mengajak dan melindungi setiap arah-langkah. Maka, aku percaya pada segala keajaiban. Selama niat baik tetap kubungkus rapi dengan petuah-petuah para pewaris peradaban.
Tanah tempat kelahiran menjadi saksi bisu atas kepergian seorang anak yatim dalam pengakuan. Sampai, doa terbaik pun selalu menjadi catatan panjang dalam lembar putih yang terus diisi. Mengarungi angin baru dan kehidupan baru. Sekiranya, nasib terbaik akan selalu menimpah diri, jika hati dan komitmen masih bersikukuh terjaga rapi.
Karena hidup bukan soal mengeluh; karena hidup bukan soal menyerah pada keadaan. Maka, apa pun resikonya kehidupan akan tetap berjalan tanpa ada yang menolak. Aku pun tak ingin menolak kalau semua niatku terus dibatasi dengan sengaja. Apalagi, hak hidup pun dirampas paksa.
Kalau benar seorang pertarung harus berjudi dengan waktu. Maka, tangan Tuhan dan semesta akan memberi segala kemudahan. Siapa saja yang memberi kebaikan, maka ialah guru dan sumber kekuatan. Dan barang siapa yang selalu berada di sisiku saat susah. Maka, ia adalah orang setia yang tak mau melihat aku jatuh.
Hingga kini, kekuatan masih terus bersama diri. Bersemayam dalam bayang-bayang Ina. Dan senyum keringat Ama yang selalu percaya pada setiap usaha sang anak. Maka, untuk Ina dan Ama kelak akan kutunaikan percaturan hidup demi menghapus keringat dan tangismu. Percayalah, semua sudah dekat. Tiggal satu titik lagi, potret anak yatim ini menjadi nyata dan tetap bernyawa.
Makassar
Jumat, 15 Februari 2019
By: Djik22
Komentar