Kau awali dengan cinta
Aku akhiri dengan kagum
Pada kain-kain kusam
Sulaman ibu bangsa
Oh...
Ibu bangsa penuh sejarah
Penuh luka tangis para penghuni rumah
Yang dinamai Indonesia
Rupanya memang merdeka
Namun laksana sampah berserak
Terbawa angin, debu mencekik
Saat hidung menghirup udara
Sebegitu terganggu
Pekarangan rumah kita
Dijadikan santapan segar perasa
Bagi pengejar kelejatan bisu
Atau rumah perlu ditata ulang?
Sesuai keinginan anak bangsa
Dari Sabang sampai Merauke bersuara
Tanpa ada kekerdilan bahaya perang
Aku masih ingat...
Ayah memupuk tanah
Menjaga kebersihan rumah
Sampai racun ditakuti lalat
Maka..
Terus jagalah rumah kita
Seperti pesan ayah
Dalam pidato panggung sejarah
Makassar
Jumat, 26 Oktober 2018
By: Djik22
Aku akhiri dengan kagum
Pada kain-kain kusam
Sulaman ibu bangsa
Oh...
Ibu bangsa penuh sejarah
Penuh luka tangis para penghuni rumah
Yang dinamai Indonesia
Rupanya memang merdeka
Namun laksana sampah berserak
Terbawa angin, debu mencekik
Saat hidung menghirup udara
Sebegitu terganggu
Pekarangan rumah kita
Dijadikan santapan segar perasa
Bagi pengejar kelejatan bisu
Atau rumah perlu ditata ulang?
Sesuai keinginan anak bangsa
Dari Sabang sampai Merauke bersuara
Tanpa ada kekerdilan bahaya perang
Aku masih ingat...
Ayah memupuk tanah
Menjaga kebersihan rumah
Sampai racun ditakuti lalat
Maka..
Terus jagalah rumah kita
Seperti pesan ayah
Dalam pidato panggung sejarah
Makassar
Jumat, 26 Oktober 2018
By: Djik22
Komentar