Getirnya hidup
Di pertengahan pasang surut
Dunia jenaka membuat sepi
Yang bertepi di dini hari
Ketika dingin menghantam
Dengan sedikit rayu
Menarik yang bergaris
Dalam hening menunggu pagi
Namun pagi tak menjemput
Hingga terus menunggu
Seolah begitu lama
Tiba dengan mentari
Ternyata...
Hidup yang rupa-rupa
Di batas tiang bernakna lima
Pada pintu yang tertutup
Di mana pintu yang terbuka?
Biar jalanku terus bergerak
Sampai kuraih dengan nada
Yang menawan pada hati
Sampai di detik dua puluh dua
Tak kunjung tiba bersama embun
Yang sedikit kurasai dingin
Menggetarkan relung sukma
Biarlah jantung tetap bergetar
Entah kapan ia berhenti
Menelan yang bijak
Namun segera kusingkir yang buruk
Papilawe
Selasa, 26 Juni 2018
By: Djik22
Komentar