Selasa, 31 Juli 2018 lapangan bola kaki Nubalema (Papilawe) dipadati oleh ramainya para penonton yang menyaksikan acara seromonial pembukaan sepak bola antardusun. Namun, tak kala seru di pembukaan pertandingan mempertemukan Perak (Dusun I Desa Nubalema II) dan Dusun I Desa Nubalema.
Kali ini, ajang olahraga di dunia sepak bola melibatkan tiga desa dari satu rumpun Nubalema. Yaitu, Desa Nubalema, Desa Nubalema II, dan Desa Oesayang yang terdiri dari sepuluh tim. yang mewakili tiap dusun.
Bola kaki antardusun dari ketiga desa sebagai salah satu momentum untuk memperingati HUT RI ke-73. Ajang sepak bola ini sekaligus memupuk rasa persaudaraan dan membina mental anak muda. "Tujuan kegiatan ini adalah membangun sportivitas dan kesolitan Apolo (Nama Tim sepakbola dulu) yang sudah pudar (mati suri)" ungkap Pius Peka dore selaku ketua Panitia.
Di sela pembicaraan, Wasis Kadir (selaku pemangku adat) menegaskan dalam sambutannya "Paling tidak, ajang ini mampu membangkitkan kembali tim Apolo yang namanya sempat menjulang tinggi".
Masa lalu yang gemilang harus kembali ditumbuhkan. Sebab, masa lalu adalah maha guru. Karena dari sepak bolalah, bibit-bibit unggul dapat tergabung menjadi satu tim yang mewakili wilayah Nubalema.
Lalu, Nikolas Ara Demon (Kepala Desa Nubalema) dalam sambutannya mengatakan "Olahraga tak butuh banyak kata. Tapi butuh semangat. Junjung tinggi semangat sportivitas, kekeluargaan, dan rasa persaudaraan untuk membangun kita semua" ungkap beliau.
Kegiatan ini, dibuka oleh Camat Adonara Tengah. Dalam sambutan beliau berpesan " Turnamen yang diawali dengan baik, maka diakhiri dengan baik. Sehingga tidak ada kekacauan saat pertandingan. Untuk suporter yang mendukung tim, tetap waspada dalam semangat yang membangun Lewotanah".
Turnamen yang dibuka bukan hanya meperingati HUT RI Ke-73. Tapi jauh dari itu, membangkitkan kembali kejayaan yang pernah diraih di masa lampau.
Papilawe
Rabu, 31 Juli 2018
By: Djik22
Komentar