#Part 01
Kehidupan seperti konspirasi alam semesta yang telah digariskan. Lantaran, berbuat baik pun dianggap sebuah kesalahan. Apalagi, sedikit noda kala perbuatan di alam semesta, maka hujatan tak berhenti dalam hidup yang penuh dengan rupa-rupa. Ada yang berpura-pura baik dan ada yang pura-pura buta dengan keadaan. Sehingga tetap berjalan seirama desiran debu.
Tepat di bawah pohon, renungan datang dengan sisa bacaan menuju akhir. Namun, selalu saja kalimat-kalimat indah mengorek apa yang pernah terjadi. Sampai bacaan terhenti pada halaman dua ratus delapan puluh empat. Apakah kisah yang kubaca merupakan ulangan masa lalu? Atau buku besampul merah merupakan sebuah badai diputar kembali oleh semesta?
Semua penuh makna dalam kucuran keringat dan pandangan mata. Bagaimana tidak, setiap yang kupandang adalah kenyataan, yang kudengar adalah isak tangis. Tapi, hati ini selalu kuat untuk menghadang di samping batu yang tersusun. Mataku tetap tertuju pada arah batu. Karena di atas batu ada sederet lukisan, yaitu gambar Bung Karno, Tan Malaka, dan Pramoedya Ananta Toer. Ditambah lagi sederet kalimat tertulis "Jalan ini masih panjang untuk ditelusuri" pada patahan kayu.
Kalau memang hidup dan pengelaman merupakan ulangan masa lalu, maka pintaku pada matahari yang menerangi semesta untuk tak mengulang badai hitam di tahun-tahun sebelumnya. Karena luka dalam dada belum sembuh total menyamai tumbuh suburnya pohon-pohon hijau.
Papilawe
Senin, 27 Agustus 2018
By: Djik22
Kehidupan seperti konspirasi alam semesta yang telah digariskan. Lantaran, berbuat baik pun dianggap sebuah kesalahan. Apalagi, sedikit noda kala perbuatan di alam semesta, maka hujatan tak berhenti dalam hidup yang penuh dengan rupa-rupa. Ada yang berpura-pura baik dan ada yang pura-pura buta dengan keadaan. Sehingga tetap berjalan seirama desiran debu.
Tepat di bawah pohon, renungan datang dengan sisa bacaan menuju akhir. Namun, selalu saja kalimat-kalimat indah mengorek apa yang pernah terjadi. Sampai bacaan terhenti pada halaman dua ratus delapan puluh empat. Apakah kisah yang kubaca merupakan ulangan masa lalu? Atau buku besampul merah merupakan sebuah badai diputar kembali oleh semesta?
Semua penuh makna dalam kucuran keringat dan pandangan mata. Bagaimana tidak, setiap yang kupandang adalah kenyataan, yang kudengar adalah isak tangis. Tapi, hati ini selalu kuat untuk menghadang di samping batu yang tersusun. Mataku tetap tertuju pada arah batu. Karena di atas batu ada sederet lukisan, yaitu gambar Bung Karno, Tan Malaka, dan Pramoedya Ananta Toer. Ditambah lagi sederet kalimat tertulis "Jalan ini masih panjang untuk ditelusuri" pada patahan kayu.
Kalau memang hidup dan pengelaman merupakan ulangan masa lalu, maka pintaku pada matahari yang menerangi semesta untuk tak mengulang badai hitam di tahun-tahun sebelumnya. Karena luka dalam dada belum sembuh total menyamai tumbuh suburnya pohon-pohon hijau.
Papilawe
Senin, 27 Agustus 2018
By: Djik22
Komentar