Jika bumi Indonesia
Terlalu luas dihirup
Maka...
Aku sempitkan tanpa redup
Tentang tanahmu
Tentang bumimu
Tentang udaramu
Tentang laut tuak manismu
Yang terus bergelembung
Kalahkan golombang cinta
Tertulis pada laut terapung
Terbuai pada kaki gunung-gunung
Hingga kukirimi keluh
Tentang rupiah mencekik
Pada pertiwi yang indah
Yang didengar gunung, laut, dan udara
Bukankah rupiah tak kau keluh?
Sebab...
Budi luhur kau warisi bersih
Masih kuhirup lewat udara
Bukankah laut indahmu memberi hidup?
Tentang nelayan yang sejahtera
Lewat pukat dan mata kail
Pada tubuh gemuk dan kerdil
Di sana...
Tak sengketakan tentang kulit
Tak persoalkan benci penjara
Yang terus melilit-lilit
Pada bentangan tikar
Yang disulam dengan doa
Sembari selendang rasa
Menyulam riak-riak Kewatek memudar
Teruslah memberi cita
Pada asa masa lalu lewat udaramu
Dalam cerita
Tanpa naskah lusu
Sebagai pedoman anak cucu
Yang terus menunggu
Seperti udara mulai mahal
Pada silang tumbuhnya rasa kebal
Makassar
Selasa, 18 September 2018
By: Djik2
Komentar