Kau terlalu dekat memanggil
Hidup tergantung di ujung bedil
Mengorek tubuh berdekil
Hempas aku terjatuh terjal
Aku dan latar tulisan
Pindai nalar penuh kesan
Kondisi terus menekan
Dalam dada tiada warisan dukun
Tapi inilah hidup
Keadaan sekitar jadi redup
Relakan memilih berkedip
Demi binar pancaran aroma sedap
Jujur dengan berat sepakat
Air mataku jatuh di kertas melekat
Inilah kau
Paling bernyawa memukau
Selamat tinggal latar tulisan
Tetaplah hidup bertahan
Jangan cemburu pada kawan
Jangan rela tentang tangisan
Di depan ada latar baru
Kau adalah debu
Menari menggebu-gebu
Tapi tetap jadi belenggu
Kapan memintamu kembali?
Kalau kau jadi elegi?
Makassar
Sabtu, 20 Januari 2017
By: Djik22
Komentar