Ujung tombak tajam menusuk
Kala gelap redup datang menantang
Lahirkan gagasan berlian memutiara
Sepak terjang rentetan sejarah tercoret
Julukan dan peran pelopor bergema
Solusi terangi gelap derita
Dengan penguasa tak segan beradu
Rakyat teman main bercerita
Seperti dua sisi mata uang
Tak bisa lepas-pisah berlari
Heran dan kagum
Kala kutatap banyak ronda melanda
Musibah momentum hentakan suara
Keraskan slogan luruskan barisan
Tak ada yang tersisa
Tak ada yang sia-sia
Kenapa dekati politisi?
Lupakah pelopor sepak terjang
Lupakah sejarah mahasiswa
Yang relakan nyawa tanpa duit
Tapi itulah beda zaman
Ah...enteng jawab berlagak
Mahasiswa tersisa
Benarkah amplopmu sejuta
Atau malah lebih setiap koarmu
Seolah sucimu telah kotor
Idealismemu jadi jualan
Bagaimana penindasan diberantas?
Bagaimana keadilan ditegakan?
Semua serba bingung
Atas tindak memilih kompromi
Koalisi menawar jasa murah
Jadi bohong kalau atas nama rakyat
Jadi budaya warung kopi
Botol aqua dan nasi kuning
Jadi teman diberi setiap demomu
Bila mental seperti ini
Maka alangkah lucunya mahasiswa
Katanya penyambung aspirasi
Eh...malah memalak leher rakyat sendiri
Tapi tak semua bersikap
Tak semua seperti dalam sajak
Atau perlakuan amplop ditolak
Penuh misteri kejanggalan
Katanya air minum harus ditelan
Makassar
Rabu, 9 Januari 2017
By: Djik22
Komentar