Lahir dalam kandungan gersang
Dididik menantang tak adil
Dalang bersembunyi harus terkuak
Itulah ajaran perdebatan suci
Perbedaan adalah ciri khas garuda
Apalagi bicara ragam bangsa
Hingga tulang-belulang tak keropos
Walau umur menuai maut
Oh...kematian dan kehidupan
Kebangkitan menuju tiada
Saban hari duduk di ufuk timur
Sore menjelma mengitari bujur barat
Sambil menatap koruptor mencuri harta
Yang bukan milik terus dibela
Pemilik sah dijeblos ke jeruji
Kejamnya ratap tangis bhineka
Sisa slogan nilai terisolir bungkam
Antara kau dan aku
Di mata kuasa sama hasil cipta
Menjalani tugas penuh lelah
Serba tanya tanpa ragu-ragu
Ketakutanku ketika tangan terlepas
Tak sempat mata memandang
Apalagi kau jaga derasnya perbedaan
Seperti jalan terbentang
Menuju iringan gereja dan suara di surau
Kukira polemik beragam mendewasa
Generasi tahan banting cercah
Menghadang badai-badai cobaan
Yang setiap hari tiada henti sedetik
Lantas maukah aku yang mati
Tenggelam bersama sisa-sisa kehancuran
Disambut dengan menelan racun
Disobek-sobek tubuh yang kaku
Kapan perdebatan dimaknai?
Dimana tangan halusmu menuntun?
Makassar
Selasa, 30 Januari 2018
By: Djik22
Komentar