Sumber foto: Siti Hajar Arifin
Pintu rumahmu sudah terbuka
Aku dipersilahkan
Menjadi seorang tamu
Dari segala kerinduan
Tapi...
Tak banyak kupinta
Tak sedikit kuharap janji
Dari segala kerinduan ini
Hanya ingin kukatakan
Jagalah aku
Lindungi diri ini
Biar kita tak tergoda dosa dan nafsu
Hutan belantara pernah kita kelilingi dengan saling menjaga diri. Sampai, tertanam niatku tanpa membuka kepada yang orang lain. Apalagi, tentang hijrah dan komitmen. Maka, jagalah aku sebagai sepasang yang ingin menuju surga Ilahi. Biar, dengan ragam dan cara untuk menaklukan diriku, maka dengan lembut kukatan 'maaf' kepada telingamu yang mendengar. Bahwa aku tak mudah kau goda; aku tak semurah untuk dirayu.
Karena tak ada jalan lain, jika pintu yang sudah kau buka aku pasti diizinkan masuk. Namun, adab dan moral aku kedepankan dengan pendekatan agama, budaya, dan petuah orang tua. Sekiranya aku tamu, maka layanilah aku dengan ikhlas tanpa harus mengharap imbalan.
Semoga dalam aminku, namamu selalu kubisikan doa-doa yang lembut. Seperti, itingan iringan gitarmu di hutan belantara tempat kita duduk berdua. Sekiranya hutan itu masih utuh, maka jangan kita ganggu untuk merusaki. Sama seperti aku meminta padamu.
"Jagalah diriku, bila surga yang kita rindukan akan terus dijaga. Aku tak mau jadi hutan lebat tapi tangan-tangan yang lain selalu membuat kehancuran. Jika, kau mampu menjaganya dengan hati, maka segala komitmen dan prinsip aku bawa sampai ke ujung usia."
Maka, di awal perjumpaan aku melembutkan kata dengan taburan agama. Biar, kita tak salah jalan dan tak buta memandang ke arah lain. Untuk melengkapi isi hati dan mimpiku, maka kukirimu sebuah pesan dengan hati.
"Untukmu wahai calon imanku. Di mana pun dirimu berada. Bawalah aku menuju tempat yang semua orang inginkan. Tapi, jangan kau sesatkan aku dengan cara dan nafsumu. Jika tidak, maka kaulah calon imam yang suka tergoda dan menggoda. Sebagai kata dari akhir pesan, maka sekali lagi kulanjutkan kata. Aku mencintaimu karena Rabmu dan menyayangimu karena kelembutan tanpa cawan luka."
Makassar
Minggu, 20 Januari 2018
By: Djik22
Komentar