Bumi tempat kita berpijak
Mulai takut dengan kritik
Mulai enggan untuk mendengar
Lewat suara menawan dan jujur
Karena Bumi Manusia
Terlalu ganas dengan segala sikap
Terlalu keras dengan segala kuasa
Sehingga pelajaran baik mulai ditutup
Oleh mereka yang berseragam
Dengan dalil penertiban
Menutup segala yang dianggap buram
Tanpa harus berlaku terbuka berdandan
Kini dandanan Bumi Manusia penuh dengan rupa dan duga-sangka. Hingga pristiwa kelam mencerdaskan, kembali lagi diberenggus oleh mereka yang berseragam. Bumi tempat kita berpijak, hanya sebagian yang berlaku berkuasa. Iya...!!! mereka berkuasa atas nama penertiban. Padahal, banyak pelajaran baik yang ditutupi, dengan pengambilan paksa hak orang lain.
Di negeriku pengagum demokrasi, hanya sebatas nama dan tinggal sejarah. Karena sejarah kebaikan mulai diganti dengan tabir gelap. Sampai, kita yang lemah diperlakukan menjadi tamu di negeri sendiri. Lantaran menjadi tamu, cintaku pun digilas oleh Bumi Manusia dan para penakut bersenapan lengkap.
Lalu, untuk apa mengagungkan keadilan? Jika penyebaran ilmu pengetahuan pun masih dilarang. Apakah tuan takut dengan ajaran sejarah yang selama ini ditutupi? Ketika tuan terus mengancam, maka kami terus melawan. Karena roh perjuangan pertiwi masih mengalir deras di nadi ini.
Apalagi, cinta terus kau leceti sampai harga diri sebagai warga negara kau nodai. Maka, kami sebagai kaum muda secara tegas menolak. Bukankah sudah jelas pesan Bung Pram dalam Bumi Manusia "Seorang terpelajar harus juga berlaku adil sudah sejak dalam pikirannya, apalagi dalam perbuatan."
Jika, tuan terus melayangkan pelarangan. Maka, kami akan selalu menagi dan bertanya 'di mana usaha kita mempertahankan dan menjawab keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia?'
Semoga kita semua sadar akan kemandirian menapaki Jejak Langkah. Karena sebagai warga negara, kami selalu diperingati untuk tetap berhati-hati. Tapi, ketika hak kami direbut dan kemerdekaan kami dirampas, maka tak ada jalan lain selain 'melawan' sampai titik darah penghabisan.
Atas nama cinta dan Bumi Manusia, dengan tangan kiri terkepal terus meninju siapa saja yang bersikap semena-mena. Karena semangat mencintai dan menjaga bangsa adalah tugas kita semua. Bukan hanya tugasnya para penakut dan perampas cahaya ilmu pengetahuan.
Makassar
Kamis, 10 Januari 2018
By: Djik22
Komentar