Sumber foto: Adelgonda Margaretha Nana
Aku yang sedang mencari
Untuk membenahi diri
Dari segala pergulatan keadaan
Dari segala ragam kesombongan
Hingga sandaranku mulai kuat
Pada beberapa helai ikatan yang memikat
Lalu...
Aku bersandar penuh hati tanpa ragu
Mataku mulai terbuka
Jiwaku mulai besar tanpa banyak berkata
Dan kunikmati segala tekanan
Menghadapinya dengan senyuman
Datangku dari jauh, mewakili diri penuh kesabaran.Tanpa harus menyalahkan siapa-siapa. Karena diriku tak mau didikte dan dicumbui paksaan. Maka, kubesarkan hati dan jiwa menjalani hidup di atas semesta. Biarkan mereka-mereka merasa bangga atas apa yang didapat dengan pemberian dan warisan, tapi aku ingin terus mencari tanpa harus menyerah segera dan berlarut dengan kesedihan yang berkepanjangan.
Kuselami gelombang tekanan penuh sabar. Kurubah haluan cara mempertahankan diri dengan terus mengasa. Biar diri tak dibawa jauh terseret ke dalam budaya manja-pasrah. Karena aku diajari semenjak mendatangi kota ini pertama kali menjadi seorang penakluk. Bukan untuk menjadi seorang yang mengikuti kemauan orang lain. Sebab, kemerdekaan diriku tak mau dirampas dengan segala pikiran dan rayuan licik.
Semua yang tiba tanpa tepi, di beberapa deret pergulatan. Lagi-lagi diriku harus berusaha keras melawan pergulatan itu. Setidaknya, keberanian sudah kuasa sejak dini. Biar tak mudah dibohongi dengan segala kepentingan. Karena pandanganku pada dasar kebenaran dan tempat berdiriku pada ajaran kebaikan tanpa doktrin yang memaksa.
Biar tanganku terus mencari patahan ranting yang jatuh bersembunyi makna. Dan kaki ini terus melangkah tanpa jeda pada penjelajahan alam semesta. Kutemukan makna sebenarnya ditawari oleh semesta yang mulai digauli dengan kerusakan. Sampai, aku harus beristirat di sebuah pembaringan kain hitam untuk menghembuskan nafas dan merenungi kembali dari segala yang telah lewat.
Selang beberapa waktu tanpa sadar kuhitung. Aku mulai mendapatkan beberapa ragam solusi. Mataku menatap lagi pada layar gawai yang sedang merayu. Bahwa semua yang kau jelajahi adalah sederet usaha yang sedang dipupuk. Maka, ranting, batang, daun, dan isi seluruh semesta selalu membantumu mengejar cita. Tersenyumlah melihat segala tekanan dan kuatkan hati demi membesarkan kebenaran dengan jiwa yang berseri-seri. Maka, diri ini akan selalu percaya sebuah petuah "siapa yang kuat akan bertahan" selama nafas masih berhembus dan badan masih terus bergerak.
Makassar
Minggu, 27 Januari 2019
By: Djik22
Komentar