Tanah subur ala sisa pertikaian
Di sanalah tempat menuai harapan
Ketika lama ditinggal para raja-raja
Sampai kini hanya tinggal cerita purba
Tanahmu terbentang luas tersenyum
Banyak yang belum terjama tangan
Dikotori, dijual, dijadikan bisnis
Karena itu adalah larangan
Nusa para air bah roh
Aliri sampai pesisir
Tempat bermain
Para pelaut
Aku, dia, mereka
Sama-sama saudara
Satu air susu ditimangan
Kasih paling lembut mesrah
Hingga selalu diajak pulang
Menemui pangkuan benih surga
Yang terapung di selat-selat api
Kau besarkan dengan keringat linang
Saat-saat peperangan belum usai
Hingga bunyi teriakan serang
Seperti ditusukan tombak
Dihantamkan parang
Yang tak gampang
Menyerah hati
Laut bersihmu
Bagaikan catatan
Pena tak habis tinta
Alam indah pepohonan
Ranting rindang menawan
Tempat berlindung besarkan
Raga tanah bermaharkan baja
Sampai semangat menyala merdu
Pegangan hidup pada kebenaran
Makassar
Selasa, 8 Mei 2018
By: Djik22
Komentar