Foto latar: Iin Faradilah (IF)
Saat hatiku berlipat gunda
Di bawah kibaran kraton
Yang kau sulam maya
Menatap yang ada
Dengan tekanan
Di alam pikiran
Aku yang sempat kau besarkan
Lewat tinta kumencoret cinta
Bergelembung corak batin
Sampai terus mengasa
Di tengah perjalanan
Laut asinku terasa tawar
Walau kemilau warna menawan
Dihempas badai diadu gelombang sukar
Kudapati semua ketika kutinggali desa
Berpindah ke kota mencari ratap
Kusulam nama dengan pena
Di tembok-tembok redup
Saatnya kukembali hilang
Kuwariskan sejarah tanpa ada
Dirasai dengan denyut nadi miring
Berpisah di jarak-jarak udara
Yang kau ajarkan tentang setia
Kunikmati dengan kebohongan
Yang kau jiwai belantara
Kuterima dengan duka
Menawan bertahan
Di kota setiaku
Tak bertuan
Para tani
Menagi
Rukun
Akulah puteri si petani
Tapi berubah jadi lesu
Yang mampu ditangisi
Mengibas sembilu
Aku tak lagi bertahan sadar
Di pagar-pagar mesrah bertahan
Hingga kuberi sebuah keputusan akhir
Terpaksa kutinggalkan kenangan
Makassar
Kamis, 24 Mei 2018
By: Djik22
Komentar