Luka yang kemarin masih jadi penjara
Terus menjepit hati mengunci gerak
Kerdilkan rasa kedepankan kuasa
Pada pendirian subjektif yang licik
Aku tak mau lagi lagi kau tabur luka
Aku tak mau kau simpan dendam
Hingga jadi pemecah-belah bagi pemuda
Yang berenggus ruang dialektika
Jangan lagi kau tabur benih murka
Di tanah pertiwi yang kaya-raya
Di negeri khatulistiwa yang mulai miskin etika
Dengan permainan tentang kuasa
Apalagi...
Kau dambakan kuasa dengan kepentingan
Sampai banyak pihak rugikan
Sebatas dengan janji-janji berelegi
Jika lula tak bertuan
Maka...
Tuan jangan sembunyikan tangan
Kemudian palingkan muka
Sampai aku dan mereka
Jadi santapan jual-beli
Dengan kepentingan bisnis belaka
Tanpa memandang sejahtera pertiwi ini
Sudahi saja luka lama
Jangan kau tambahkan luka baru
Dengan warisan budaya masa lalu
Yang mengebiri demokrasi dianut bangsa
Terus...
Untuk apa kau tabur luka?
Untuk apa kau dengungkan rasis
Kalau luka ini pun tak bertuan setia
Makassar
Kamis, 29 November 2018
By: Djik22
Terus menjepit hati mengunci gerak
Kerdilkan rasa kedepankan kuasa
Pada pendirian subjektif yang licik
Aku tak mau lagi lagi kau tabur luka
Aku tak mau kau simpan dendam
Hingga jadi pemecah-belah bagi pemuda
Yang berenggus ruang dialektika
Jangan lagi kau tabur benih murka
Di tanah pertiwi yang kaya-raya
Di negeri khatulistiwa yang mulai miskin etika
Dengan permainan tentang kuasa
Apalagi...
Kau dambakan kuasa dengan kepentingan
Sampai banyak pihak rugikan
Sebatas dengan janji-janji berelegi
Jika lula tak bertuan
Maka...
Tuan jangan sembunyikan tangan
Kemudian palingkan muka
Sampai aku dan mereka
Jadi santapan jual-beli
Dengan kepentingan bisnis belaka
Tanpa memandang sejahtera pertiwi ini
Sudahi saja luka lama
Jangan kau tambahkan luka baru
Dengan warisan budaya masa lalu
Yang mengebiri demokrasi dianut bangsa
Terus...
Untuk apa kau tabur luka?
Untuk apa kau dengungkan rasis
Kalau luka ini pun tak bertuan setia
Makassar
Kamis, 29 November 2018
By: Djik22
Komentar