Telah kau hadiahkan beribu alasan,
Yang sebenarnya sebagai penguat,
Dalam dalil penuh kerapuhan,
Berulang-ulang kau berkata,
Dengan nada parau sengit,
Sampai tatapanku tajam,
Memandang hati-hati,
Biar segera kutahu,
Di akhir kata.
Biar kau ulangi lagi,
Menyusun dengan tepat,
Kata-kata penyejuk jiwa,
Tapi aku tak goyah mengarah,
Pada tumbang sebuah pohon tua.
Aku akan pergi untuk selamanaya,
Bertemu dengan dunia yang damai,
Yang tak ada lagi dusta serta ingkar,
Apalagi menyamai dalil-dalil kegelapan,
Hingga pada sebuah jebakan,
Yang menuduh kalau aku yang salah.
Makassar
Selasa, 24 April 2018
By: Djik22
Komentar