Biar hatiku,
Telah protes merontah,
Dalam kesendirian sepi memangsa,
Menjerit histeris tiada peduli.
Sepanjang waktu berganti hari,
Kondisiku tak berubah,
Biar gantikan ramai,
Yang kunikmati sendiri.
Aku ingin bahagia,
Terus bersemayam dalam,
Ketabahan akal budi pekerti,
Kau wariskan sebagai amanah.
Dengan hati pernah kucoba,
Untuk melewati batas,
Petanda tragis,
Piluh menyeka,
Air mata.
Jangan lagi,
Kau gantikan yang lain,
Yang bukan pilihan menentu,
Apalagi keterpaksaan memanggil.
Gantikanlah semua perasaan,
Dengan keteguhan jiwa,
Yang bukan,
Sandiwara.
Makassar
Selasa, 24 April 2018
By: Djik22
Komentar