Gehap-gempita,
Suara-suara pendobrak,
Yang tiada henti bergema,
Mendunia melalang-buana bunyi.
Nyanyian masih ada,
Atas nama perubahan datang,
Atas nama senasib seratap tangis,
Terus diderita tanpa berakhir.
Kau tak bisa hentikan laju,
Apalagi hanya ancaman,
Menakut-nakuti dengan laras,
Yang tak berani kau tembak.
Kenapa nyanyian kau kutuk?
Seolah ini pekerjaan tabu,
Lalu bersembunyi,
Dibalik tirai.
Kalau nyanyian dilarang,
Suara mengeras terus bergema,
Hingga telinga normal,
Matamu berani memandang getir,
Lalu merangkul bersama.
Makassar
Kamis, 26 April 2018
By: Djik22
Komentar