Sebalah kiriku
Kau terus tersenyum
Kuajak cerita lucu
Dengan tawa...
Kau pendam
Entah apa
Anehnya...
Getaran mulai berbeda
Keburu turun hujan
Cerita terpaksa dihentikan
Kau mengikuti dari belakang
Terletak tas abu-abu di samping
Rasa itu hilang seketika
Bersama turunnya hujan
Yang tak diundang
Yang kumulai dengan cinta
Tapi tak mengingat mantan
Yang pernah digantung
Hujan pun tak berhenti
Malah tambah deras
Tapi kau dan aku...
Saling diamkan diri
Untuk mencari kesibukan
Sambil malu-malu
Yang menguji adrenalin
Teruslah basahi dedaunan
Biar aku melihat...
Kesuburan alam semesta
Yang banyak tergambar
Di wajah polosmu memikat
Tertawa menggelegar
Sampai tak tertahan
Apakah hujan mengganggu?
Bukankah kau benci hujan?
Makassar
Rabu, 18 Maret 2018
By: Djik22
Komentar