Gilanya zaman
Membuat remeh pandangan angkuh
Semua memberi klaim ketokohan
Benarkah hanya ada tokoh lelaki?
Terus kenapa perempuan digilas?
Dijadikan bahan pemuas napsu
Didesain dengan didikan sesat
Atau lelaki sebagai dalang?
Ah...
Terlalu sombong
Kalau perempuan tak dianggap
Harus sama-sama bergandeng
Bergandeng perempuan
Dari ruang kampus menuju realitas
Dari desa menuju kota
Dari kolidor ke jalan raya
Jangan lagi putar-balik
Aku mengutuk lelaki
Aku benci kalau dijadikan bahan cicipan
Jadi setaralah di mata hukum
Sebab...akulah sayap-sayap patah
Akulah perempuan
Yang butuh bimbingan
Maukah lelaki mengajak?
Maukah rela mati demi kami?
Kalau kau memilih
Menyudut golonganku
Maka kau adalah lelaki bejat
Makassar
Senin, 5 Februari 2018
By: Djik22
Komentar