Pulau mengirimkan aku sepucuk 'surat permohonan' untuk tetap menjaga hati. Laut biru membawa sepucuk bernadi melawan gelombang badai. Gelombang adalah ujian untuk bertahan dalam rasa percaya. Sebab kesabaran yang tinggi akan membuat keyakinan tak goyah.
Jarak menyapa untuk kita saling mendukung. Walau kau dan aku hanya mengirimkan simbol 'jempol' di layar android. Inilah cara yang baik kau dan aku dewasa memberi kabar. Akan aku kabari tentang keadaanku 'kalau rinduku mewakili simbol jempol'. Ternyata kau lebih tahu tentang bagaimana menjawab rindu pada jarak. Maka kau kirimkan kata-kata semangat berapi-api.
Sapaan kau dan aku menyimpan sejuta doa. Seperti untaian kata menggapai cita. "Kapan kita terbitkan buku? Kapan kau pulang menemuiku di kota Pancasila penantian?" Aku hanya senyum sambil mengirim balasan. "Kukabari bila pulang; tentang terbit buku setelah kita menamatkan akademik".
Tantangan terberat ketika kata-kataku kau analisis dengan durasi waktu singkat. Aku ingin lebih lama kau menerjemahi setiap tulisanku bersusun angka. Agar kedalaman tersebunyi dibalik kata menggambarkan dirimu.
... ¤ ¤ ¤ ...
Jarak menyapa membuatku nyaman.
Berharap penghargaan menjawab surat
yang dikirim lewat lautmu.
... ¤ ¤ ¤ ...
Makassar
Selasa, 20 Februari 2018
By: Djik22
Komentar