Politik balas budi
Tetap membekas iringi musim semi
Yang mengkoyak bangsa berumur tua
Didengung bersama semangat merdeka
Kini perlahan digilas
Sejarah peradaban diserang
Binasa, pencemaran, dan longsor
Tak dipandang dari dampak serakah
Lewat penebangan liar
Dan tak berganti menanam yang baru
Demi hijau alam biar tak tegang
Di kemilau suara yang merdu
Bukankah alam raya adalah sekolah?
Lalu kenapa tak ada perawatan...
Dengan tangan halus menawan
Sambil dibalut otak yang tak salah
Seolah tak ada...
Lagi penghormatan atas hutan
Tempat pelindung kemajuan dunia
Dengan benteng bagai penahan
Kemana lagi harus berlindung?
Jika alam tempat pelampiasan
Kejar target membuka keran
Atas suburnya kuasa menerjang
Hargailah pejuang terdahulu
Biar tak ada yang lupa sejarah
Apalagi dilaknat, dikutuk murkah
Demi penjaga tak lupa waktu
Berulang kali...
Pencurian lewat kemajuan
Pembungkaman lewat uang
Penutupan kasus amplop menawan
Hingga alam jadi incaran...
Bagi pemilik modal bertopeng judi
Yang diadu semangat membangkang
Apa yang diceritakan anak cucu?
Kalau hutan subur bukan milik
Alam kaya-raya dijual laku
Sumber daya alam diekspor lewat politik
Jika kesenjangan dibiarkan
Maka, kuasa alam tak buta
Biar manusia...
Dari desa ke kota
Mulai lupa tugas yang diembankan
Cintailah alam dengan riang
Rawatlah hutan dengan usaha
Jagalah kekayaan jangan mendua
Biar satu napas tetap beriring
Bila alam merupakan sekolah
Hutan bagaikan guru
Maka padukanlah...
Menjadi satu
Atas nama pelindung penjaga arah
Makassar
Rabu, 28 Maret 2018
By: Djik22
Komentar