Genap tanggal dua puluh dua
Di bulan Maret dua ribu delapan belas
Empat kali lebih tak bersua
Antara lubuk-lubuk malam mengemis
Yang tak ada...
Satu setanpun mengganggu berkelana
Tepat di pukul sepuluh
Lewat sembilan belas menit
Putaran waktu jarum jam berdetak
Ikuti rindu yang menangis memanah
Tepat dihitungan detik berlimit
Aku ikut sontak tergeletak
Rindu Minggu kelabu
Membawa sepucuk harapan berlabu
Tak sampai di tengah ulu hati
Dengan selisih menunggumu
Di saat ketegangan beberapa hari
Kapan pertemuan mengukir cerita?
Kalau sang waktu belum berpihak
Mengintai setapak jalanan tua
Yang dilalui tak muluk-muluk
Atau sudahkah kau bosan?
Di saat kurayu dengan gombalan
Kuhalau dengan kasih tiada tara
Sebagai pembeda bukti rasa
Bukankah kau juga sedang rindu?
Atau rindumu sudah terkubur?
Bersama bosanmu...
Yang tak lagi tegar
Makassar
Kamis, 22 Maret 2018
By: Djik22
Komentar