Badai lumpur cokelat
Merajalela seperti air laut
Tumbuh subur pepohonan berbibit
Awal mula kehidupan mengikat
Dipasung menerjang
Pada penjara tanpa jeruji penghalang
Jepitkan hakmu bersuara lantang
Kala musyawarah adat berkumandang
Perempuan di ujung pulau baja
Tanah yang dulu peninggalan para raja
Yang kemudian dinamai Adonara
Sebuah pulau nan jauh di sana
Merajut temali-temali putih
Berjalan sambil memutar bersih
Tanganmu lancar terarah
Di pinggangmu diikat tenun cerah
Kemana lagi kau mengadu?
Siapa setia menerima aduanmu?
Seolah banyak yang takut menunggu
Sambil nyanyikan dolo-dolo dulu
Kau warisan surga
Kau jelmakan air mata
Hingga ujung pedang tak usai
Tanganmu yang menyalakan api
Lepaskanlah pasungan berbahaya
Kalau ini, yang mengebiri wajah ina
Tetaplah tegar sedia kala
Biar anak cucumu tak lagi berbahaya
Makassar
Minggu, 11 Maret 2018
By: Djik22
Komentar